Bpom Diharapkan Lebih Terbuka Dan Konsisten

03:38 | Labels: |

Indonesia Media Monitoring
http://www.terrasys.biz

Media : Investor Daily
Halaman : 22 (Industries, Trade & Service), Section Level 2
Tanggal : Thursday, January 14, 2010
Penulis : eme
Tone : Neutral
Summary :
JAKARTA badan pengawas obat dan makanan (BPOM) diharapkan dapat menjadi institusi pengawasan yang lebih terbuka dan konsisten dalam setiap kebijakan-kebijakan yang diterbitkan. Selain itu, BPOM diharapkan tidak sekadar menjadi regulator yang bekerja sendiri tapi juga sebagai fasilitator bagi dunia usaha demi menembus pasar tujuan ekspor
---------------


BPOM Diharapkan Lebih Terbuka dan Konsisten


JAKARTA- Badan Pengawas Obat dan Ma- kanan (BPOM) diharapkan dapat menjadi in- stitusi pengawasan yang lebih terbuka dan konsisten dalam setiap kebijakan-kebijakan yang diterbitkan. Selain itu, BPOM diharapkan tidak sekadar menjadi regulator yang bekeija sendiri tapi juga sebagai fasilitator bagi dunia usaha demi menembus pasar tujuan ekspor. Hal itu disampaikan Ketua Umum Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi In­donesia Anthony Charles Sunarjo dan Ke­tua Umum GP Jamu Indonesia Charles Saerang secara terpisah kepada Investor Daily, Rabu (13/1), setelah dilantiknya ke- pala BPOM yang baru Kustantinah. "Kami mendukung beliau dan meng- harapkan BPOM lebih baik. Terutama, dalam rangka menghadapi FTA (free trade agreement/kesepakatan perdagangan be- bas). BPOM harus siap karena berperan penting," ujar Anthony. Sementara itu, Charles menambahkan, Kustantinah yang berpengalaman dan lu­lusan apoteker dinilai akan memahami per- masalahan yang dihadapi sektor usaha. "Kami berharap, kepala BPOM baru me- mahami jamu dan meneruskan program sebelumnya terkait pengawasan peredar- an. Semoga BPOM tidak neko-neko ter- kait penerbitan izin produk," paparnya. Menurut dia, BPOM harus lebih terbu­ka dan mau berkoordinasi dengan men- teri perdagangan serta menteri perindus" trian. "Selama ini, BPOM cenderung mau berdiri sendiri saja," ujar Charles." Selma ini, BPOM dinilai cenderung ke-_ luar dari jalur yang seharusnya. Untuk itu, BPOM diharapkan dapat kembali ke jalur lebih cepat karena pengalaman Kustanti-; nab sebagai lulusan apoteker. Charles menambahkan, BPOM harus lebih konsiten dengan peraturan terkait iklan produk jamu. "Selama ini, kebijakan soal iklan itu semrawut. BPOM melarang iklan yang mengklaim mampu mengobati segala macam penyakit. Tapi, iklan-iklan seperti itu masih beredar, bahkan produk asing juga mengklaim hal yang sama. Soal ini harus diatasi dengan tegas," ujar dia. Selain itu, dia menambahkan, BPOM harus mendukung program pencitraan manfaat dan khasiat jamu. BPOM, kata dia, jangan hanya gencar melakukan penga- wasan atas jamu ilegal dan jamu berbalban kimia obat, tetapi juga membina masyarakat. "BPOM harus bisa menjadi fasilitator dengan BPOM di negara tujuan ekspor. Saat ini, jamu Indonesia tidak bisa masuk ke Belanda karena negara itu bagian dari Uni Eropa yang menerapkan aturan ketat atas produk herbal," paparnya. (eme)

0 comments:

Post a Comment

Text Widget

Only search in this site

Text Widget