Mari: Renegosiasi FTA eregi Perang Seperti Strategi Perang

02:02 | Labels: |

Mari: Renegosiasi FTA eregi Perang Seperti Strategi Perang
Dibilang Lamban Nego FTA Dengan China
Date
2010-01-24 14:58:00
Media
Rakyat Merdeka
Tone

Summary
Dinilai lamban dalam bernegosiasi dengan China, Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu masih bisa berkelit. Mari mengaku punya trik jitu yang tidak boleh diberitahukan kepada siapapun. Sebab, negosiasi itu seperti berperang.
Journalist

Issues
Indonesia Economic Update



Page : 15
Section : Hot Economics
Location : Top-Right
Position : Section Level 1






Article Text

Dinilai lamban dalam bernegosiasi dengan China, Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu masih bisa berkelit. Mari mengaku punya trik jitu yang tidak boleh diberitahukan kepada siapapun. Sebab, negosiasi itu seperti berperang.

STRATEGI itu yang membuat Mari kalem saja menanggapi banyak kritikan pada dirinya sebagai negosiator perundingan ulang perjanjian perdagangan bebas (FTA). Mari menyimpan triknya itu karena rahasia. Tapi, apa triknya itu dijamin berhasil?

"Negosiasi itu seperti perang. Jadi apa yang menjadi strategi atau hal-hal yang akan dilakukan harus dijaga kerahasiannya," kata Mari.

Sebagai juru runding atau ne- gosiator, lanjut Mari, pihaknya telah memulai proses perundi- ,an. Namun, karena masih da- la proses pihaknya bclum bisa

menjelaskan kebijakan apa saja yang akan diambil.

"Karena ini baru dimulai pro­sesnya, maka saya akan merinci­nya secara lengkap nanti. Pada waktunya baru akan saya berita­hukan," kilah Mari.

Terkait perkembangan surat yang dia kirimkan pada 31 De­sember 2009 ke Sekretariat Jen­dcral ASEAN, Mari mengatakan, surat itu menyampaikan concern bahwa dari bebcrapa sektor yang keberatan dan mengindikasikan akan ada pem,bahasan tentang 228 pos tarif yang diajukan. Su­rat itu merupakan tahap awal dari komunikasi resmi negosiasi.

Meski akan membahas rencana renegosiasi lebih jauh, pihaknya tak bisa memastikan kapan wak­tunya karena tergantung banyak hal. "Ini dinamis. Tapi, kami janji akan bekerja semaksimal mung­kin agar hal ini bisa selesai ce­pat," pungkasnya.

Ketua Komisi VI DPR Airlang­ga Hartato menyadari, perjanjian

Chin-ASEAN Free Trade Agre­ement (CAFTA) yang telah dite­ken memang tak mudah untuk di­negoisasikan. Untuk itu, DPR da­lam enam bulan ke depan akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk melihat sejauh mana per­kembangan pelaksanaan CAFTA

"Ini merupakan langkah kon­kret kami untuk tetap melakukan

evaluasi terhadap pemerintah dan untuk melindungi industri dalam negeri," kata Airlangga.

Selain itu, DPR juga bersepa­kat meminta pemerintah segera melakukan pembenahan dan memperkuat kelembagaan de­ngan instansi lain seperti Komite Anti Dtimping Indonesia,•Komite Pengamanan Perdagangan In­donesia (KPPI), Badan Standar­disasi Nasional (BSN), Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sebelumnya, kontroversi per­dagangan bebas memantik peno­lakan buruh. Karena takut terjadi PHK besar-besaran, buruh turun ke jalan menolak pelaksanaan CAFTA. Unjuk rasa buruh mulai dilakukan di Jawa Timur, Kamis lalu. Ratusan buruh dari berbagai daerah turun ke jalan menolak perdagangan bebas. n TIO



Quotes

-No Quotes-

0 comments:

Post a Comment

Text Widget

Only search in this site

Text Widget