Kepemilikan Properti Untuk Asing Terus Dikaji

20:29 | Labels: |

Media : Bisnis Indonesia
Halaman : I5 (Properti), Section Level 1
Tanggal : Friday, January 22, 2010
Penulis : A. Dadan Muhanda
Tone : Neutral
Summary :
JAKARTA: Pemerintah terus mengkaji secara matang rencana kepemilikan properti oleh asing, karena perlindungan bagi warga Indonesia tetap diperlukan.
---------------


Kepemilikan properti untuk asing terus dikaji


JAKARTA: Pemerintah terus mengkaji secara matang rencana kepemilikan properti oleh asing, karena perlindungan bagi warga Indonesia tetap diperlukan.Vlenteri Perumahan Rakyat Su­ha rso Monoarfa mengharapkan ke­pe rnilikan properti bagi warga asing di Indonesia nantinya tidak men­do rong apartemen menjadi barang in restasi berlebihan yang bersifat sp karena harganya akan na ik tidak terkontrol.

Oleh sebab itu, katanya, kepemi­likan properti bagi asing tetap harus dibatasi secara ketat. Produk proper- ti sebagai barang investasi dan dilepas ke pasar secara terbuka be -potensi menjadi ajang spekulasi.

'Jangan sampai jadi ajang speku­lasi sehingga dapat mendorong har­ganya naik tidak terkontrol. Ini yang terjadi di Dubai, warga asing yang membeli properti bukan untuk dihu­ni, tetapi barang investasi yang berlebihan," katanya saat berkun­jung ke redaksi Bisnis, kemarin.

iuharso menuturkan Kemenpera sa igat mendukung rencana perpan­ja tgan hak milik properti bagi warga negara asing. Namun, ren­cana itu masih dikaji secara matang.

Warga asing yang membeli pro­perti juga kemungkinan diwajibkan untuk tinggal. Pembatasan Iainnya adalah pembelian properti oleh asing harusnya dilarang menggu­nakan kredit perbankan nasional, agar Indonesia bisa menarik dana asing ke dalam negeri secara maksi­mal.

Properti Jateng

Sementara itu DPD Persatuan Perusahaan Rea lestat Indonesia (REI) Jateng berharap pemerintah segera merealisasikan izin kepemi­likan asing atas properti di Indo­nesia. Hal itu dinilai merupakan langkah awal menggairahkan pasar apartemen mewah di wilayahnya.

Ketua DPD REI Jateng Sudjadi mengakui pasar properti di Sema­rang ataupun Jateng secara umum masih belum potensial bagi peminat asing.

"Kalau kepemilikan asing diper­bolehkan, ini kan bisa menggerak­kan pasar properti kelas premium karena daya beli dan kultur ma­syarakat Jateng masih sulit diandal­kan untuk itu," katanya kemarin.

Dia menjelaskan jangankan apar­temen mewah, pembangunan ru­mah susun sederhana baik milik maupun sewa (rusunami/rusuna­wa) di Jateng sulit direalisasi. Penye­babnya selain daya beli masyarakat Jateng yang belum menjangkau, juga kuatnya kultur Jawa.

"Kultur ini membuat masyarakat lebih berminat membeli rumah landed house meski kondisi fisiknya lebih sederhana," tambahnya.

Sudjadi mengakui pengembang memiliki keuntungan bila memba­ngun rusunami karena diperboleh­kan KPR inden. Artinya KPR (kredit pemilikan rumah) konsumen bisa dikucurkan meski bangunan belum jadi.

Pasar apartemen di Jateng sebe­narnya potensial, a.l. bisa dilihat dari larisnya apartemen Solo Paragon. Namun, menurut dia, untuk lebih menggairahkannya memang dibu­tuhkan stimulus, misalnya, melalui kepemilikan asing tersebut.

Dia optimistis tahun ini pasar pro­perti di Jateng kembali bergairah se­telah 2 tahun berturut-turut terkena dampak krisis.

"Setidaknya melalui pameran Ex­po REI kita bisa.menjual di atas 100 unit rumah tiap pelaksanaannya. Tahun lalu total hanya bisa terjual 310 unit dari empat kali pameran. Expo REI pertama tahun ini akan digelar 4-15 Februari," ujarnya. (K44)

0 comments:

Post a Comment

Text Widget

Only search in this site

Text Widget