http://www.terrasys.biz |
Halaman : I2 (Manufaktur), Section Level 2
Tanggal : Friday, January 22, 2010
Penulis : YUSUF WALUYO JATI
Tone : Neutral
Summary :
JAKARTA: Sanyo Electric Co Ltdprodusen elektronik asal Jepangmelalui PT Sanyo Jaya Component Indonesia (SJC Indonesia) akan memperluas pabrik optical pick up di Bekasi dengan total investasi hingga US$80 juta pada 2011.
Sanyo ekspansi pabrik optik US$80 juta
JAKARTA: Sanyo Electric Co Ltd-produsen elektronik asal Jepangmelalui PT Sanyo Jaya Component Indonesia (SJC Indonesia) akan memperluas pabrik optical pick up di Bekasi dengan total investasi hingga US$80 juta pada 2011.
Direktur Industri Elektronik Ditjen Industri Alat lYansportasi dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kempperin) Syarif Hidayat menjelaskan investasi Sanyo untuk optical pick up telah dimulai sejak 2008.
Optical pick up merupakan komponen utama dari optical disc drive seperti blue-ray disc recorder, DVD players, dan komputer CD/DVD drive.
Hingga 2009, katanya, Sanyo telah melakukan investasi sebesar US$38 juta di sektor itu. Pada 2010, investasi mereka ditingkatkan lagi jadi US$60 juta. "Pada 2011, investasi ini ditingkatkan lagi hingga US$80 juta. Investasi Sanyo seluruhnya berbasis teknologi tinggi [high tech]," katanya ketika dikonfirmasi Bisnis, kemarin.
Senior Vice President Sanyo Electric Corporation Ltd Takeda Kazuhiro mengatakan sejauh ini SJC Indonesia memiliki tiga produksi utama yakni Poscap (polymerized organic semiconductor capacitor), optical pick up dan kamera digital (digital still camera/DSC).
"Sejauh ini, pabrik yang baru diresmikan pada hari ini [kemarin] dapat memproduksi sekitar 3 juta unit optical pick up untuk DVD per bulan. Investasi pabrik berkapasi. tas 24 juta unit per tahun ini akan ditingkatkan secara progresif hingga em- pat kali lipat pada 2012," katanya.
Syarif menambahkan kegiatan produksi Sanyo di Indonesia seluruhnya akan dialokasikan untuk pasar ekspor. Menurut dia, pertnintaan produk elektronik tingkat tinggi di pasar global terus meningkat.
"Sanyo berambisi kuasai pasar Asia. Karena itu, Indonesia dipilih menjadi basis produksi ekspor ke Filipina, Jepang dan berbagai kawasan lain. Sampai saat ini, jumlah tenaga kerja SJC Indonesia rneningkat dari 5.000 orang menjadi 9.000 orang," katanya.
Satu-satunya
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menerangkan SJC menjadi satu-satunya perusahaan elektronik berteknologi tinggi yang banyak menyerap tenaga kerja. "Perusahaan berbasis high tech biasanya tak banyak menyerap tenaga kerja. Namun, Sanyo bisa mempekerjakan ribuan orang. Ini satu keuntungan bagi Indonesia," katanya.
Menurut Hidayat, investasi Sanyo bisa mendatangkan manfaat bagi Indonesia terutama terkait dengan transfer teknologi yang mendukung proses pendalaman infrastruktur industri elektronik.
"Sanyo melirik Indonesia karena secara geografis negara ini sangat strategic. Pada sisi lain, sumber days manusia Indonesia cepat beradaptasi karena rata-rata memiliki talenta yang bagus," jelasnya.
Namun, lanjutnya, Kemenperin meminta agar Sanyo meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk setiap produknya. Sampai saat ini, papar dia, TKDN yang diserap oleh Sanyo baru sekitar 5%, sedangkan kandungan lainnya masih diimpor.
"Pemerintah memahami karena investasi Sanyo untuk produk high tech di Indonesia masih relatif baru. Ke depan, porsi TKDN bisa ditingkatkan lebih besar lagi."
0 comments:
Post a Comment