http://www.terrasys.biz |
Halaman : F1 (Bursa), Section Level 2
Tanggal : Friday, January 22, 2010
Penulis : IRVIN AVRIANO A.
Tone : Neutral
Summary :
JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) membuka peluang mengundurkan atau bahkan membatalkan keikutsertaan Indonesia pada Asean Stock Linkage dan Asean Economic Community.
---------------
Indonesia berpotensi batal ikut dalam Asean Linkage
JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) membuka peluang mengundurkan atau bahkan membatalkan keikutsertaan Indonesia pada Asean Stock Linkage dan Asean Economic Community.
"Kalau nanti hasil pengkajian kami tidak banyak menguntungkan Indonesia, kita tidak harus ikut mereka," ujar Ketua bapepam-LK Ahmad Fuad Rahmany kepada Bisnis kemarin.
Kesepakatan yang sudah dibuat antara Bapepam-LK bersama otoritas bursa dan komunitas pasar modal Asean yang telah ditandatangani itu menyepakati waktu pelaksanaan Asean Linkage pada 2013 dan Asean Economi Community pada 2015.
Dia menjelaskan pelaku pasar modal di dalam negeri dan otoritasnya sudah melakukan persiapan, sehingga tidak dapat dikatakan wacana pengunduran jadwal atau pembatalan itu disebabkan karena kurang persiapan.
Menurut dia, hal tersebut sudah
dibicarakan dalam kunjungan beberapa otoritas bursa Asean pekan ini.
Dia menuturkan otoritas juga tidak akan lagi memutuskan untuk turut masuk ke dalam sebuah komunitas atau perkumpulan apabila tidak ada hal yang menguntungkan bagi Indonesia.
"Kita ini negara besar, dengan potensi yang paling besar di antara negara yang lain [di dalam komunitas itu]. Kalau nanti tidak ada hal yang menguntungkan bagi kita, pemerintah bisa menolak rencana itu, karena ada di dalam perjanjiannya."
Namun Fuad belum dapat memerinci keuntungan dan kerugian apabila Indonesia terjun ke dalam dua kesepakatan tersebut.
Direktur Teknologi Informasi PT Bursa Efek Indonesia Adikin Basirun, yang bertanggung jawab terhadap kerja sama dengan negara Asean, mengakui ada klausul Asean linkage yang mengacu pada kesiapan dan anggotanya.
Hal itu, tuturnya, juga ada di dalam klausul dan Asean Economic Community.
"Namun, kalau market tidak siap, dan tidak disiapkan dari sekarang, kapan bisa siap? Kami juga selalu berusaha meningkatkan daya saing dari pelaku pasar dan otoritas agar menjadi lebih tinggi."
Masih tertinggal
Dia mengakui sampai saat ini Indonesia masih tertinggal dalam berbagai inisiatif, baik dibandingkan dengan negara di Asean ataupun Asia. Untuk itu, .tuturnya, otoritas pasar modal dan otoritas bursa sudah mulai menerapkan beberapa. peraturan yang lebih keras dan membatasi kualitas dari pelaku pasar.
Koordinator Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia Lily Widjaja sependapat dengan penilaian dan niat Fuad Rahmany.
Menurut dia, otoritas dan pelaku pasar modal harus mempertimbangkan kesiapan dan kondisi diri sendiri sebelum masuk ke dalam area perdagangan bebas itu. "Harus dilihat benefit [keuntungan] ataupun baik buruknya, baru memutuskan."
0 comments:
Post a Comment