Indonesia Berpotensi Batal Ikut Dalam Asean Linkage

19:23 | Labels: |

http://www.terrasys.biz
Media : Bisnis Indonesia
Halaman : F1 (Bursa), Section Level 2
Tanggal : Friday, January 22, 2010
Penulis : IRVIN AVRIANO A.
Tone : Neutral
Summary :
JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Ba­pepam-LK) membuka peluang mengundurkan atau bahkan mem­batalkan keikutsertaan Indonesia pada Asean Stock Linkage dan Asean Economic Community.
---------------


Indonesia berpotensi batal ikut dalam Asean Linkage


JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Ba­pepam-LK) membuka peluang mengundurkan atau bahkan mem­batalkan keikutsertaan Indonesia pada Asean Stock Linkage dan Asean Economic Community.

"Kalau nanti hasil pengkajian kami tidak banyak menguntungkan Indonesia, kita tidak harus ikut me­reka," ujar Ketua bapepam-LK Ah­mad Fuad Rahmany kepada Bisnis kemarin.

Kesepakatan yang sudah dibuat antara Bapepam-LK bersama otoritas bursa dan komunitas pasar modal Asean yang telah ditandatangani itu menyepakati waktu pelaksanaan Asean Linkage pada 2013 dan Asean Economi Community pada 2015.

Dia menjelaskan pelaku pasar mo­dal di dalam negeri dan otoritasnya sudah melakukan persiapan, sehing­ga tidak dapat dikatakan wacana pengunduran jadwal atau pembatal­an itu disebabkan karena kurang persiapan.

Menurut dia, hal tersebut sudah

dibicarakan dalam kunjungan be­berapa otoritas bursa Asean pekan ini.

Dia menuturkan otoritas juga tidak akan lagi memutuskan untuk turut masuk ke dalam sebuah komu­nitas atau perkumpulan apabila ti­dak ada hal yang menguntungkan bagi Indonesia.

"Kita ini negara besar, dengan po­tensi yang paling besar di antara ne­gara yang lain [di dalam komunitas itu]. Kalau nanti tidak ada hal yang menguntungkan bagi kita, peme­rintah bisa menolak rencana itu, karena ada di dalam perjanjian­nya."

Namun Fuad belum dapat meme­rinci keuntungan dan kerugian apa­bila Indonesia terjun ke dalam dua kesepakatan tersebut.

Direktur Teknologi Informasi PT Bursa Efek Indonesia Adikin Basi­run, yang bertanggung jawab terha­dap kerja sama dengan negara Asean, mengakui ada klausul Asean linkage yang mengacu pada ke­siapan dan anggotanya.

Hal itu, tuturnya, juga ada di da­lam klausul dan Asean Economic Community.

"Namun, kalau market tidak siap, dan tidak disiapkan dari sekarang, kapan bisa siap? Kami juga selalu berusaha meningkatkan daya saing dari pelaku pasar dan otoritas agar menjadi lebih tinggi."

Masih tertinggal

Dia mengakui sampai saat ini Indonesia masih tertinggal dalam berbagai inisiatif, baik dibandingkan dengan negara di Asean ataupun Asia. Untuk itu, .tuturnya, otoritas pasar modal dan otoritas bursa su­dah mulai menerapkan beberapa. peraturan yang lebih keras dan membatasi kualitas dari pelaku pasar.

Koordinator Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia Lily Widjaja sependa­pat dengan penilaian dan niat Fuad Rahmany.

Menurut dia, otoritas dan pelaku pasar modal harus mempertim­bangkan kesiapan dan kondisi diri sendiri sebelum masuk ke dalam area perdagangan bebas itu. "Harus dilihat benefit [keuntungan] atau­pun baik buruknya, baru memutus­kan."

0 comments:

Post a Comment

Text Widget

Only search in this site

Text Widget